Your Cart 3

  • Marketing Course
    Brief description
    $120
  • Strategy Course
    Brief description
    $80
  • Digital Course
    Brief description
    $50
  • Total (USD) $250

Search

Zaman Ubah Kopi dan Teh Jadi Mahakarya

Ditulis oleh Editor pada Jumat 3 Januari 2025 | 08:54

Siapa sangka, dari bubuk teh dan kopi yang selama ni kita sepelekan, bisa mejadi mahakarya bernilai jutaan rupiah. Bahkan berkat kreativitas seorang seniman, karya dari sampah-sampah tersebut bisa tercatat sebagai salah satu Rekor MURI.

Hal ini terjadi pada lukisan wajah/potret Joko Widodo, buah karya Kamaruzaman Art dan teman-temannya pada tahun 2018 lalu. Catatan rekor MURI ini berdasarkan kriteria lukisan menggunakan kopi dan teh berukuran besar yakni 7x5 meter. Untuk mahakarya ini, Kamaruzaman tidak sendiri, tapi dibersamai tiga seniman lainnya.

Pria yang akrab disapa Zaman, warga Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai ini memang memiliki ketertarikan dan kemampuan di bidang seni lukis sejak duduk di bangku SMA. Namun saat itu ia belajar melukis semata secara otodidak.

Selanjutnya, ia berkesempatan untuk belajar melukis dengan media kopi, teh, dan serbuk kayu yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatra Utara, kira-kira 9 tahun lalu. Pelatihan ini berhasil mengubah Zaman menjadi pelukis yang karyanya banyak yang sudah terjual.

Untuk harga, Kamaruzaman fleksibel. “Harga tergantung ukuran kanvas dan tingkat kesulitan. Biasanya kalau mengunakan serbuk kayu lebih sulit. Saya biasa membanderol lukisan mulai Rp 2 juta, tergantung ukuran juga sih,” katanya, Rabu (25/12/2024) di Desa Pasar II Terjun, Kecamatan Pantai Cermin, Serdang Bedagai.  

Untuk mempromosikan lukisannya, Zaman kerap mengikuti berbagai event yang diselenggarakan oleh Pemerintah, terutama Pemkab Serdang Bedagai. Untuk maksud serupa, ia bahkan pernah mengikuti berbagai event hingga ke sejumlah daerah seperti  Kepulauan Riau, Padang, Jambi, Batam, Aceh, hingga Lampung.  

Bercerita tentang teknik melukis, dikatakan Zaman, tiga media yang digunakan sebagai bahan lukisan, memiliki tiga warna yakni serbuk kayu yang terang, teh lebih gelap, dan kopi yang paling gelap. Dari tiga gradasi warna ini bisa menciptakan gambar objek yang ia tuang di atas kanvas.

Sebelum menyapukan bahan lukisan di atas kanvas. Zaman terlebih dahulu membuat sketsa di atas kanvas. Garis sketsa ini lah nantinya menjadi panduan baginya dalam menciptakan objek lukisan. Zaman melukis banyak wajah tokoh seperti Presiden Prabowo dan Sultan Serdang Tengku Amek.   

Selain lukisan wajah/potret, Zaman juga melukis berbagai objek seperti rumah adat, pemandangan, dan lainnya. Untuk melukis wajah, selain melihat foto atau wajah asli objek yang akan dilukis, peran imajinasi tentu saja menjadi hal yang tak boleh diabaikan. Apalagi lukisan yang ia buat hanya bermodal tiga gradasi warna, tentu tingkat kesulitannya semakin tinggi.

Selain membuat lukisan dari tiga bahan tersebut, Zaman juga memiliki kemampuan membuat miniatur dari sabut kelapa. Berbagai miniatur yang dibuat misalnya beragam jenis hewan atau moda transportasi seperti sepeda motor dan pesawat.

Koleksi Galeri Destinasi Wisata 

Rusdi, tokoh masyarakat dari Pantai Cermin sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Kamaruzaman. Baginya, Zaman adalah salah satu warga Pantai Cermin yang sangat membanggakan.

Sebagai bentuk dukungan Rusdi, ia berencana  memasukkan lukisan-lukisan Zaman ini ke galeri Wisata Kampung Melayu Putri Serdang, yang saat ini sedang dalam perencanaan pembangunan. Destinasi wisata ini berada di Desa Paluh Sibaji Kecamatan Pantai Cermin.

“Ini merupakan bentuk apresiasi kami terhadap seniman lokal Pantai Cermin. Kami sangat bangga Pak Zaman memiliki karya yang bahkan sudah bisa mencatat Rekor MURI,” katanya.

Ia juga berharap, wilayah Pantai Cermin dengan segala potensi yang ada di dalamnya, bisa dikelola sebaik-baiknya sehingga memberikan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat lokal dan sekitar.  

   

 

 

 

   





Ditulis dengan penanda: lukisan +kopi +teh +pantai+cermin