Pendekar Harimau Langkat
Seni Bela diri memiliki karakternya masing masing di belahan dunia termasuk diantarnya Silat yang telah berkembang di alam Melayu diantarnya adalah silat yang berasal dari negeri Melayu Langkat.
Menurut dokumentasi dan catatan yang dituliskan tepatnya didaerah pesisir wilayah Sumatera Timur pada masa itu, pernah terjadi sepasukan tentara pendudukan Jepang bersenjata lengkap dikalahkan hanya oleh satu orang yang ternyata kemudian dikenal dengan Harimau Langkat. Teknik tempur dan beladiri jepang dapat ditaklukkan di mana para korban yang jatuh tidak meninggalkan bekas luka atau memar di tubuhnya, hanya sedikit bekas lilitan merah di leher namun tulang-tulang leher mereka tertarik putus berlepasan.
Berselang Tiga puluh tahun kemudian, pada PON ke-IX tahun 1977, di kelas 65-70 kg Tanding Putra juara pertamanya memiliki gaya bertanding yang unik. Bahkan oleh pesilat lain ia seperti dibilang terlalu menantang atau mungkin juga sombong. Si juara tersebut adalah Ahmad Bukhari Ramzan dari Perguruan Harimau Hijaiyah - Langkat, punya pose khas dengan membentangkan kedua tangannya satu ke atas yang lain ke bawah lebar-lebar mengundang serangan lawan setiap posisi bersiap. Dia tidak melakukan kuda-kuda seperti umumnya. Tetapi begitu lawan menyerang apakah dengan tendangan atau pukulan, langsung disambut dengan terkaman paci Harimau Hijaiyah atau jurus kombinasi kait dan gedor yang kuat dan cepat.
Jumlah jurus Harimau Hijaiyah ada dua puluh buah, dilengkapi dengan empat kuncian dan satu kuncian emas. Nama-nama jurus sesuai huruf hijaiyah dari Alif, Ba, Ta seterusnya hingga Ya. Kurikulum pengajarannya terbagi dua tahap. Pertama adalah tahap dasar dan menengah, mengajarkan 20 jurus-jurus dasar dan aplikasi (sebagian besar tangan kosong) umumnya dapat ditempuh selama enam bulan.